07 May 2025
ditinjau oleh Astrid Sophia
Umumnya, kanker kolorektal dikenal sebagai penyakit yang menyerang kelompok usia lanjut. Namun saat ini banyak beredar berita bahwa kanker usus ini juga dapat menyerang remaja. Terdapat empat tanda peringatan yang harus diwaspadai karena dapat menjadi gejala dari kanker kolorektal, yaitu: sakit perut, pendarahan pada area dubur, diare, dan anemia defisiensi besi. Penasaran dengan informasi selengkapnya? Mari simak pembahasan penting di bawah ini!
Kanker kolorektal merupakan jenis kanker yang tumbuh pada bagian kolon (usus besar) atau pada rektum (usus besar yang terhubung ke anus). Ketika sel-sel sehat di usus besar atau rektum mengalami perubahan dalam DNA, sel-sel tersebut akan mengalami kerusakan karena terus membelah dan menumpuk menjadi sebuah masa yang kemudian berubah menjadi polip. Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, sel kanker akan tumbuh dan merusak jaringan normal pada tubuh.
Dalam banyak kasus, kanker kolorektal berawal dari sebuah polip, baik polip usus maupun polip anus. Terdapat dua jenis polip, yaitu polip adenoma yang dimulai dari jaringan epitel. Kemudian ada polip hiperplastik yang bersifat jinak dan memiliki kemungkinan kecil untuk berubah menjadi kanker.
Terdapat istilah lain untuk kanker yang umum terjadi di seluruh dunia ini, yaitu kanker usus, kanker usus besar, maupun kanker dubur. Kanker ini dapat tumbuh secara diam-diam meski pasien merasa sangat sehat. Cara mendeteksi penyakit ini yaitu dengan melakukan skrining sebelum terdapat gejala yang muncul
Gejala dari kanker kolorektal lebih sering muncul ketika kanker memasuki stadium lanjut. Terdapat beberapa stadium dari kanker ini, sebagai berikut:
Stadium 0 di mana kanker masih berada di lapisan terdalam dinding kolon
Stadium 1 merupakan titik awal kanker menembus mukosa (lapisan kedua) dan juga submukosa (submukosa). Pada stadium 1, kanker belum menembus atau menyebar ke bagian luar dinding kolon
Pada stadium 2, kanker mulai menyebar ke luar dinding kolon, kemudian menembus organ yang dekat dengan dinding kolon. Di stadium 2, kanker belum menyebar ke limfa (kelenjar getah bening)
Stadium 3 menjadi pertanda bahwa kanker telah menyebar ke luar dinding kolon dan juga menyerang kelenjar getah bening
Pada stadium 5, kanker sudah menembus dinding kolon dan menyebar ke organ-organ lain seperti hati dan paru-paru.
Hingga saat ini, faktor yang memicu pertumbuhan sel kanker kolorektal belum diketahui. Namun, sebagian ahli mengatakan bahwa kanker ini dipengaruhi faktor-faktor genetik dan lingkungan. Berikut merupakan gejala-gejala kanker kolorektal:
Nyeri abdomen, pendarahan, dan simptomatik anemia
Perubahan konsistensi saat BAB dan feses lebih sedikit
Pendarahan dubur dan berdarah saat BAB
Perut terasa tidak nyaman
Mudah merasa lelah
Berat badan menurun
Diagnosis kanker kolorektal dilakukan secara bertahap dengan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti: pemeriksaan lab (baik lab klinik maupun lab patologi anatomi). Berikutnya dilakukan juga pemeriksaan penunjang, berupa pencitraan, kolonoskopi, CT Scan, MRI, dan Transrectal Ultrasound.
Saat ini, anak muda rentan terkena kanker kolorektal akibat faktor gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat tersebut dapat dilihat dari pola makan yang tinggi lemak, konsumsi daging olahan dan kurangnya asupan sayur dan buah, sehingga pencernaan sering mengalami gangguan. Meski terdengar sepele, duduk di depan layar tanpa melakukan aktivitas fisik juga meningkatkan resiko terbentuknya polip pada usus besar.
Kurangnya kesadaran anak muda untuk melakukan pemeriksaan dini membuat kasus-kasus dari kanker baru terdeteksi ketika memasuki stadium lanjut. Inilah alasan anak muda rentan terkena kanker kolorektal. Jika sudah terdapat tanda-tanda mencurigakan seperti perubahan pola BAB, nyeri perut, dan menurunnya berat badan, langkah yang paling tepat untuk dilakukan adalah melakukan pemeriksaan dan melakukan konsultasi dengan dokter.
Selain itu, yang perlu diwaspadai yaitu seseorang dengan keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker kolorektal, karena memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit serupa. Deteksi dini dapat dilakukan dengan melakukan skrining. Jika tidak terdeteksi dan tidak dicegah sejak awal, kanker yang muncul dapat berkembang dengan cepat dan menjadi lebih sulit untuk ditangani ketika memasuki stadium lebih lanjut.
Di tengah meningkatnya resiko kanker kolorektal, Apotek juga memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Tidak hanya memberikan obat yang sesuai dengan keluhan pasien, Apotek juga harus memastikan pelayanan yang diberikan kepada pasien berjalan dengan efisien. Saat ini, sistem Apotek seperti GPOS Lite dapat membantu sisi operasional Apotek, sehingga Apoteker dapat fokus kepada memberikan layanan terbaik bagi pasien, juga memberikan edukasi terhadap berbagai penyakit, seperti kanker kolorektal.
Sumber:
Kanker Kolorektal. (2024). Diakses pada 29 Mei 2025 dari https://www.alodokter.com/kanker-kolorektal
Pasien Kanker Usus di Usia Muda Terus Meningkat, Peneliti Ungkap Penyebabnya. (2025). Diakses pada 29 Mei 2025 dari https://voi.id/info-sehat/478864/pasien-kanker-usus-di-usia-muda-terus-meningkat-peneliti-ungkap-penyebabnya