Anemia: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

Kesehatan

12 Sep 2023

ditinjau oleh dr. M. Ade Wijaya

Anemia merupakan suatu kondisi saat seseorang tidak memiliki jumlah sel darah merah yang cukup atau sel darah merahnya tidak bekerja dengan baik. Beberapa orang bisa terlahir dengan anemia, sementara sebagian yang lain mendapatkan anemia karena pola hidup. Lantas, bagaimana kondisi ini bisa terjadi dan apa saja gejalanya? simak penjelasannya pada ulasan berikut.

Penyebab Anemia

Anemia merupakan salah satu jenis kondisi kesehatan yang umum diderita masyarakat. Kondisi ini bisa diderita oleh siapa saja, mulai dari bayi hingga lansia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, 3 dari 10 orang Indonesia mengalami anemia.

Penyebab anemia bermacam-macam, tetapi kurangnya zat besi menjadi penyebab anemia yang paling sering terjadi. Zat besi menjadi penting untuk sel darah merah karena zat tersebut berfungsi memberikan warna merah pada sel darah, disebut sebagai hemoglobin.

Hemoglobin membantu membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru. Oleh sebab itu, orang dengan anemia cenderung terlihat letih karena tanpa sel darah merah yang cukup, tubuh tidak bisa memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas.

Zat besi bisa didapatkan dari beberapa asupan makanan tertentu, seperti daging merah dan sayuran hijau. Banyak konsumsi makanan yang kaya zat besi akan membantu sumsum tulang belakang memproduksi sel darah merah dan hemoglobin.

Selain anemia karena kekurangan zat besi, berikut adalah beberapa penyebab anemia lainnya.

  • Anemia kekurangan vitamin. Selain zat besi, tubuh memerlukan asam folat dan vitamin B-12 untuk membuat sel darah merah yang cukup. Kekurangan nutrisi tersebut dalam asupan makanan sehari-hari dapat menyebabkan anemia jenis ini.
  • Anemia karena penyakit kronik. Anemia jenis ini disebabkan oleh penyakit kronik yang membuat tubuh terus mengalami inflamasi atau peradangan. Beberapa contoh penyakit yang bisa menimbulkan anemia karena penyakit kronik, yaitu kanker, HIV/AIDS, reumatoid artritis, penyakit ginjal, dan penyakit Crohn.
  • Anemia aplastik. Anemia jenis ini jarang ditemui, tetapi dapat mengancam jiwa. Anemia aplastik disebabkan oleh infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun dan paparan zat kimia berbahaya sehingga tubuh tidak bisa membuat sel darah merah yang baru dengan cukup.
  • Anemia hemolitik. Kondisi ini disebabkan oleh sel darah merah yang hancur lebih cepat dari waktunya sebelum sumsum tulang belakang menggantikannya. Anemia hemolitik biasanya didapatkan dari keturunan keluarga.
  • Anemia sel sabit. Kondisi ini termasuk jenis anemia hemolitik dimana hemoglobin membentuk sel darah merah menjadi bentuk bulan sabit. Bentuk sel darah merah yang tidak biasa ini tidak bisa bertahan lama di dalam peredaran darah sehingga lebih mudah hancur.

Gejala Anemia

Gejala anemia tergantung dari jenis dan keparahan anemia yang diderita. Gejala anemia bisa sangat ringan hingga tidak ada gejala pada awalnya. Lalu, gejala anemia bisa timbul secara tiba-tiba dan memburuk seiring perkembangan anemia.

Beberapa gejala anemia ringan yang umum terjadi, yaitu:

  • Merasa lemah atau letih lebih dari biasanya
  • Sakit kepala
  • Sulit berkonsentrasi atau berpikir
  • Hilang nafsu makan
  • Kesemutan pada tangan dan kaki

Bila anemia bertambah parah, gejala anemia yang bisa terjadi, seperti:

  • Muncul warna biru di bagian putih mata
  • Kuku rapuh
  • Sakit kepala saat Anda berdiri
  • Warna kulit pucat
  • Sesak napas saat melakukan aktivitas ringan
  • Sariawan
  • Siklus Menstruasi tidak normal

Orang yang memiliki gejala anemia perlu mendapatkan perawatan. Pasalnya, anemia yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan kerusakan organ, keterlambatan perkembangan pada anak, dan penyakit jantung pada lansia.

Cara Mengobati Anemia

Untuk mengobati anemia, Anda perlu mengetahui penyebab utamanya terlebih dahulu. Setelah dokter mengidentifikasi penyebab anemia, maka Anda mungkin akan diobati dengan dua tahapan, yaitu:

  • Tahapan pertama dilakukan dengan merawat kondisi anemia. Tahap ini dilakukan dengan pemberian suplemen zat besi atau vitamin B12, hingga transfusi darah.
  • Tahapan kedua dilakukan dengan mencari dan merawat penyakit yang mendasari anemia. Tahap ini penting dilakukan agar anemia bisa sembuh total.

Selain mengonsumsi suplemen dari dokter, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk tetap sehat, seperti mengonsumsi makanan kaya zat besi, minum air putih yang cukup, rutin berolahraga ringan, dan sering mencuci tangan untuk menghindari infeksi.

Apabila gejala semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, lakukan konsultasi dengan dokter atau tanya dokter online.

Referensi:

Cleveland Clinic. 2022. Anemia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3929-anemia

Health Direct. 2022. Anemia. https://www.healthdirect.gov.au/anaemia#treated

Kementerian Kesehatan RI. 2022. Remaja Bebas Anemia: Konsentrasi Belajar

Meningkat, Bebas Prestasi. https://ayosehat.kemkes.go.id/remaja-bebas-anemia-konsentrasi-belajar-meningkat-bebas-prestasi

Mayo Clinic. 2023. Anemia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptoms-causes/syc-20351360

Penn Medicine. What is Anemia?. https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/anemia